Senin, 05 Desember 2011

Departementasi dan Macam-macam departementasi


DEPARTEMENTASI
Departementasi
Adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Dasar pembentukan departementasi:
  1. Fungsi
  2. Produk/jasa
  3. Wilayah
  4. Langganan
  5. Proses/peralatan
  6. Waktu
  7. Pelayanan
  8. Alpha-numerical
  9. Proyek dan matriks
A. DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
Mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Kebaikan pendekatan fungsional
·         Menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui specialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
·         Cocok untuk lingkungan yang stabil serta memerlukan koordinasi internal yang minimum, butuh lebih sedikit ketrampilan dasar pribadi dan meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya.
Kelemahan struktur fungsional
·         Menciptakan konfik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan, memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebahkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
B.DEPARTEMENTALISASI DEVISIONAL
Organisasi devisional dapat mengikuti pembagian devisi-devisi atas dasar produk, wilayah, (geografis), langganan dan proses atau peralatan
  1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
  2. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah
  3. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan

Kebaikan Struktur organisasi divisional :
  1. Meletakan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
  2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
  3. Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi.
  4. Membebeskan para kepala eksekutif untuk pembuatan keputusan strategic lebih luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
  5. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
  6. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi
  7. Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategic
Kelemahan struktur organisasi divisional :
  1. Menyebabkan berkembangnya persaingan “dysfunctional” potensiar antar sumber daya-sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
  2. Masalah seberapa besar delegasi wewenang yang diberikan kepada manjer divisi
  3. Masalah kebijaksanaan dalam aloksi sumber daya dan distribusi biaya Overhead perusahaan
  4. Dapat menimbulkan ketidak konsistennya kebijaksanaan antar divisi
  5. Masalah dupliksi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar